Coban Rondo Air Terjun Malang

Coban Rondo Air terjun yang mempesona
Air terjun Coban Rondo

Coban rondo 


Air terjun yang ada di Malang, lebih tepatnya terletak di desa Pandesari kecamatan Pujon kabupaten Malang. Air terjun ini berada pada wilayah KPH perum perhutani Malang. Memiliki ketinggian kurang lebih 84 meter.

Air dari coban ini berasal dari daerah kepundan yang berada jauh diatas air terjun ini berada, dan tahukah anda jika di atas coban rondo itu ada air terjun lagi, yaitu air terjun kembar bernama coban manten, yang akhirnya menyatu jadi coban dudo setelah itu baru coban rondo.

Bagi anda yang berasal dari Malang sendiri pasti sudah tahu betul dengan air terjun yang satu ini yang merupakan air terjun yang paling mempesona dan indah sampai saat ini di Malang, selain itu coban ini memiliki nama yang unik yaitu rondo, jika diartikan dalam bahasa Indonesia bermakna janda, kenapa bisa begitu? Hal ini tak lepas dari legenda yang ada di sekitar lokasi air terjun tersebut, yaitu tentang sepasang pengantin baru yang memaksakan diri melakukan perjalanan di usia perkawinannya yang baru menginjak usia 36 hari yaitu Raden Baron Kusumo dan Dewi Anjarwati.

Ketika di tengah perjalanan rombongan mereka bertemu seorang pemuda bernama Joko Lelono, karena sang pemuda terpikat oleh kecantikan sang dewi, maka dia berusaha merebut sang dewi dari suaminya, akhirnya perkelahian tak terhindarkan, guna menyelamatkan sang dewi maka Raden Baron menyuruh pengawalnya untuk membawa dan menyembunyikan dewi di sebuah air terjun.

Ditengah penantian yang tak pasti ternyata Joko Lelono dan Raden Baron Kusumo sama-sama gugur, jadi sang dewi menjadi rondo (janda). Namun sang dewi tetap yakin dan menunggu suaminya kembali dengan bersemedi merenungi nasibnya di air terjun itu, yang pada akhirnya dinamakanlah air terjun tersebut sebagai coban rondo (Cobaan seorang janda).

Untuk mencapai air terjun ini sebenarnya sangat mudah sekali, bisa di tempuh dari kota Batu yang berasal dari Surabaya, Pasuruan, dan sebagainya atau di tempuh dengan jalur Ngantang (jalur Kasembon-Ngantang-Pujon) untuk yang berasal dari Jombang, Kediri, dan sebagainya.

Bila anda dari batu.

  • Pertama.
Ambil arah ke Pujon lurus dan ikuti saja jalan itu sampai keluar wilayah kota Batu, dan menemukan patung sapi, dan pertigaan arah ke Coba Rondo, lalu belok kiri lurus sekitar 1 km anda akan disambut papan gapura "Welcome to WanaWisata Coban Rondo" dan pos pintu masuk sekaligus pintu keluar disebelahnya, disini anda diharuskan membayar tiket masuk untuk satu orang Rp. 10.000,- saja. Setelah itu lurus terus ikuti jalan sejauh 3 km, anda akan dimanjakan dengan pemandangan hutan pinus yang asri, dan akhirnya anda sampai di tempat parkir, setelah itu anda diharuskan berjalan sepanjang 500 m hingga menemukan air terjun Coban Rondo.
  • Kedua.
Dari kota Batu ambil arah ke Songgoriti, ambil lagi jalan ke Pujon (jalannya berupa tanjakan curam) tapi lebih cepat dan tidak berkelok, ketika sudah sampai pujon (pertigaan) belok kiri naik lagi arah ke Batu sekitar 500 m anda akan menemukan patung sapi lalu belok kanan selebihnya ikuti jalan itu seperti petunjuk diatas.

Bila dari Ngantang.

Ambil arah ke pujon, susuri jalan berkelok-kelok curam, sampai anda masuk Pujon masih lanjut terus ikuti jalan ke arah Batu/Malang sampai hampir sampai di perbatasan wilayah antara kecamatan Pujon dan Batu, anda akan menemukan patung sapi dikanan jalan. Kemudian belok kanan dan ikuti jalannya seperti petunjuk saya diatas.

Untuk yang berasal dari Mojokerto lebih tepatnya pacet bisa coba jalur Cangar ke lokasi Coban Rondo, yaitu dari Cangar ke kota Batu kemudian ke Pujon.

Untuk parkir saat terakhir saya kesana hanya Rp. 3.000,- untuk sepeda motor. Sampai disini anda akan benar-benar puas dengan suasana dan pemandangan yang ada. Dan jangan khawatir untuk makanan di area parkir banyak sekali warung dan penjajah makan.

Berikut keindahan Coban Rondo yang berhasil diabadikan.

Air terjun coban rondo

Gapura pintu masuk jalan setapak ke coban rondo

Ini coban Rondo
Itulah Foto-foto indahnya Coban Rondo, Air terjun Malang.

Iklan Tengah Artikel 2